Pasangan mata uang GBP/USD, yang sering disebut sebagai "Cable", menunjukkan nilai tukar antara Pound Inggris dan Dolar AS. Nilai ini menunjukkan berapa banyak Dolar AS yang dibutuhkan untuk membeli satu Pound Inggris.
Pound Inggris, yang dikelola oleh Bank of England (BoE), dan Dolar AS, yang diawasi oleh Federal Reserve (Fed), adalah dua mata uang yang paling berpengaruh di pasar forex. Pasangan GBP/USD sering kali tunduk pada kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank-bank sentral ini.
Contohnya, jika BoE menaikkan suku bunga sementara The Fed mempertahankan suku bunga, Pound dapat terapresiasi terhadap Dolar, yang menyebabkan kenaikan pasangan GBP/USD. Sebaliknya, jika the Fed menaikkan suku bunga, Dolar dapat menguat, menyebabkan pasangan GBP/USD jatuh.
Kinerja dan kesehatan ekonomi Inggris dan AS juga dapat memengaruhi pasangan ini secara signifikan. Indikator utama seperti pertumbuhan PDB, tingkat pengangguran, tingkat inflasi, dan sentimen konsumen dapat memengaruhi kekuatan relatif setiap mata uang. Misalnya, data ekonomi yang kuat dari Inggris dapat memperkuat Pound, mendorong pasangan GBP/USD lebih tinggi. Sebaliknya, kinerja ekonomi AS yang kuat dapat mendorong Dolar, menyebabkan pasangan mata uang ini menurun.
Peristiwa dan ketidakpastian geopolitik juga dapat mempengaruhi pasangan GBP/USD secara signifikan. Misalnya, negosiasi Brexit menyebabkan volatilitas yang signifikan pada pasangan ini, dengan Pound melemah terhadap Dolar karena ketidakpastian seputar kepergian Inggris dari Uni Eropa.
Trading pasangan GBP/USD membutuhkan pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor ini dan perhatian terhadap peristiwa ekonomi di Inggris dan AS. Seperti halnya semua perdagangan forex, strategi manajemen risiko yang kuat sangat penting karena risiko yang melekat di pasar. Mengikuti perkembangan berita ekonomi dan peristiwa politik dapat membantu trader mengambil keputusan yang lebih tepat saat memperdagangkan pasangan GBP/USD.