Waktu Membaca:

Outlook Ekonomi: Ekonomi Global Masih Akan Mengalami Penurunan Pertumbuhan (Soft Landing)

Outlook Ekonomi: Ekonomi Global Masih Akan Mengalami Penurunan Pertumbuhan (Soft Landing)

Daftar isi

  • BITCOIN

Berbicara mengenai ekonomi global, ada beberapa Kunci utama yang akan masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dan tahun 2024 yang akan datang, yaitu:

  • Pemulihan ekonomi pasca era Covid 19
  • Konflik antara pihak Rusia dan negara-negara Nato
  • Tingginya biaya hidup (Living Cost)
  • Kebijakan pengetatan ekonomi
  • Konflik perdagangan Amerika Serikat dan China
  • Berakhirnya era pandemi covid 19 pada dasarnya memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi global. Dengan berakhirnya era pandemi covid 19, kebijakan pembatasan kegiatan perdagangan dunia telah dicabut, yang memberikan kembali keleluasaan perdagangan global yang sebelumnya terhambat. Namun kemudian sejumlah permasalahan konflik lama antara negara-negara lokomotif utama dunia mulai memanas akibat kebijakan aggressive pemerintah Amerika Serikat melalui kebijakan luar negeri yang dikeluarkan oleh Presiden Biden.

    Campur tangan pemerintah Biden terhadap kebijakan luar Negeri Rusia pada negara-negara pecahan Uni Soviet menjadi faktor negatif yang menghambat pertumbuhan ekonomi global. Selain itu hubungan China dan Amerika mengenai perdagangan bilateral keduanya yang sudah tidak harmonis sejak pemerintahan presiden Trump, semakin diperparah oleh sejumlah kebijakan aggressive yang dikeluarkan oleh Presiden Biden.

    Konflik tersebut yang kemudian membuat China serta Russia juga ikut lakukan balasan aggressive melalui kebijakan luar negeri keduanya yang kemudian membawa negara-negara dunia ikut terbawa dan terpengaruh dalam konflik keduanya, salah satunya adalah yang terjadi belakangan dimana konflik antara Palestina dan Israel yang pada dasarnya telah terjadi sejak lama juga menjadi ikut bagian dari konflik tersebut. Konflik tersebut kemudian terus berkembang dan ikut serta mempengaruhi kebijakan moneter dan fiskal negara-negara dunia.

    Menurut analisa yang dikeluarkan oleh IMF pada bulan Oktober 2023, pertumbuhan ekonomi global akan alami perlambatan dari alami pertumbuhan sebesar 3,5 persen di 2022 akan menjadi alami pertumbuhan sebesar 3 persen untuk tahun ini dan akan alami pertumbuhan sebesar 2,9 persen pada tahun 2024 yang akan datang. Perkiraan tersebut alami penurunan sebesar 0,1 persen dibandingkan perkiraan yang dirilis IMF pada bulan Juli silam.

    Tingkat inflasi diperkirakan akan alami penurunan pertumbuhan namun masih tetap tinggi, dari 9,2 persen pada tahun 2022 diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,9 persen untuk keseluruhan tahun ini dan akan tumbuh sebesar 4,8 persen pada 2024 yang akan datang. Inflasi di luar harga makanan dan energi diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5 persen pada tahun depan. IMF juga memperkirakan inflasi akan kembali normal pada tahun 2025 mendatang. Dengan perkiraan tersebut maka dapat dikatakan bahwa ekonomi global masih akan alami penurunan pada tahun depan, namun penerapannya cenderung soft landing.

    Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa investasi pada pasar saham hingga tahun depan tidak terlalu menarik, dan memiliki resiko yang besar, terkait kondisi ekonomi yang masih alami perlambatan, serta inflasi yang cukup tinggi. Namun demikian terlihat investasi di pasar uang akan menjadi terlihat cukup menarik, paling tidak hingga tahun depan, dimana kebijakan pengetatan moneter yang terjadi belum menunjukkan titik akhir, sehingga akan membuat mata uang utama dunia masih cenderung untuk alami kenaikan.

    Selain mata uang utama dunia yang alami kenaikan tingkat suku bunga cukup besar seperti GBP, EUR dan USD, Crypto Currency khususnya BTCUSDjuga perlu di perhitungkan. Khususnya jika diperhatikan kenaikan indek dollar Amerika telah mendekati level harga tertinggi pada era pemerintahan presiden bill Clinton, dimana saat itu ekonomi Amerika Serikat sedang berada pada masa keemasannya. Dollar index yang telah berada pada posisi kecenderungan bubble memiliki resiko yang besar, dan Crypto Currency dapat dijadikan investasi alternatif untuk lakukan diversifikasi risiko pada pasar mata uang.

    BITCOIN

    Dalam beberapa tahun terakhir sejak diperkenalkannya mata uang Crypto, Bitcoin telah mendapat banyak respon, baik positif maupun negatif. Ada banyak respon negatif terhadap mata uang Crypto ini, mulai dari dilarang untuk diperdagangkan di sejumlah negara hingga laporan dari sejumlah analis yang menyatakan bahwa mata uang ini telah mengalami harga bubble, dan segera alami penurunan dan akan mengalami kegagalan. Namun demikian perlu di pahami bahwa trading crypto bergerak berdasarkan hanya pada 'supply and demand' maka selagi kebutuhannya tinggi tidak akan ada batasan bagi kenaikannya (seperti halnya emas), berbeda dengan mata uang dari suatu negara seperti dollar misalnya yang mana kenaikan dan penurunannya akan dibatasi melalui kebijakan moneter bank sentral. Sehingga melakukan analisa terhadap mata uang ini, serupa dengan analisa pada harga emas.

    Selain itu, berdasarkan data saat ini Bitcoin merupakan mata uang Crypto terbaik dari seluruh mata uang crypto lainnya, dengan jumlah sirkulasi peredaran sebesar $667.801.979.104,13 dengan kapitalisasi market sebesar 19.525.362 BTC. Diperkirakan FED akan mulai menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada pertengahan tahun depan, dan ini akan memberikan sentimen positif bagi kenaikan mata uang Crypto khususnya bitcoin. karena akan mengurangi tekanan akibat kenaikan tingkat suku bunga FED yang cukup besar pada tahun ini. Saat ini tingkat suku bunga FED telah berada pada 5,5% bandingkan dengan Oktober tahun lalu yang berada pada 2,5% dan mei 2022 yang berada pada 1%. JIka menggunakan asumsi analisis 'Halving' dari bitcoin, maka diperkirakan bitcoin akan mencapai titik tertingginya pada 2024 mendatang, sesuai dengan periode 'Halving' bitcoin yang akan terjadi pada 2024 mendatang.

    Halving adalah pengurangan hadiah yang diperoleh penambang, yang berhasil menambahkan blok baru ke blockchain, menjadi setengahnya. Halving pada dasarnya bertujuan untuk menjaga kelangkaan aset kripto seperti bitcoin. Dengan adanya halving, jumlah bitcoin baru yang masuk ke dalam sirkulasi menjadi tetap terbatas, sehingga menjaga nilainya untuk terus naik.

    Halving dilakukan setiap 210.000 block yang ditambang atau kira-kira sebanding dengan setiap 4 tahun sekali. Sejak diluncurkan pada tahun 2009, Bitcoin sudah mengalami proses halving sebanyak tiga kali. Halving berikutnya akan berlangsung pada bulan April 2024 di 740.000 block. Secara historis halving menjadi katalis bullish. Namun demikian setelah Halving bitcoin akan alami penurunan besar-besaran. seperti pada 2014 yang turun 61% dan penurunan sebesar 73% pada 2018. Penurunan selanjutnya bitcoin diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025 mendatang. untuk bulan November 2023 bitcoin akan berada pada rentang harga terendah $33.905,64 sedangkan harga maksimum akan berada pada $41.891 dengan harga rata-rata berada pada $37.898,32

    Untuk bulan Desember bitcoin akan berpeluang turun hingga harga $27.336,57 dengan harga rata-rata berada pada $32.209,47 dengan harga tertinggi pada 37.082,36. Untuk tahun 2024 mendatang harga minimum Bitcoin akan berada pada kisaran harga $26.703,21. Dengan perkiraan nilai tertinggi bitcoin akan berada pada kisaran harga $44.844,19 dengan harga rata-rata berada pada $62.985,17.

Apakah artikel ini membantu?