Pasangan mata uang GBP/JPY mewakili nilai tukar antara Pound Inggris dan Yen Jepang. Pasangan ini menunjukkan berapa banyak Yen Jepang yang dibutuhkan untuk membeli satu Pound Inggris.
Pound Inggris, yang diawasi oleh Bank of England (BoE), dan Yen Jepang, yang dikelola oleh Bank of Japan (BoJ), adalah pemain penting di pasar forex. Pasangan GBP/JPY sering kali dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank-bank sentral ini.
Contohnya, jika BoE menaikkan suku bunga sementara BoJ mempertahankan suku bunga tetap, Pound dapat terapresiasi terhadap Yen, yang menyebabkan kenaikan pada pasangan GBP/JPY. Sebaliknya, jika BoJ menaikkan suku bunga, Yen dapat menguat, menyebabkan pasangan GBP/JPY menurun.
Kesehatan dan kinerja ekonomi Inggris dan Jepang juga dapat memengaruhi pasangan ini. Indikator ekonomi utama seperti pertumbuhan PDB, tingkat pengangguran, dan sentimen konsumen dapat memengaruhi kekuatan relatif setiap mata uang. Contohnya, data ekonomi yang kuat dari Inggris dapat meningkatkan Pound, mendorong pasangan GBP/JPY lebih tinggi, dan sebaliknya untuk Yen dan ekonomi Jepang.
Pasangan GBP/JPY sering dipandang sebagai barometer sentimen risiko global karena status Yen sebagai mata uang safe haven. Selama masa ketidakpastian pasar, Yen sering kali menguat karena investor mencari investasi yang lebih aman. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pada pasangan GBP/JPY.
Trading pasangan GBP/JPY membutuhkan pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor ini dan pemantauan yang konsisten terhadap peristiwa ekonomi di Inggris dan Jepang. Peristiwa geopolitik, seperti Brexit, juga dapat berdampak signifikan pada pasangan mata uang ini. Seperti halnya trading forex lainnya, strategi manajemen risiko yang solid sangat penting karena adanya risiko pasar yang melekat. Dengan terus mengikuti berita ekonomi dan peristiwa politik, trader dapat membuat keputusan yang lebih tepat saat memperdagangkan pasangan GBP/JPY.