Bearish reversal mengacu pada perubahan arah pergerakan harga aset finansial dari tren naik ke tren turun. Pembalikan ini menandakan pergeseran sentimen pasar, di mana tekanan jual mengalahkan tekanan beli, yang menyebabkan penurunan harga aset.
Memahami Bearish Reversal
Bearish reversal adalah konsep penting dalam analisis teknikal, yang mengindikasikan bahwa tren naik sebelumnya kehilangan momentum dan tren turun akan segera dimulai. Trader dan investor mencari pola grafik dan sinyal tertentu untuk mengidentifikasi potensi pembalikan turun. Sinyal-sinyal ini membantu mereka membuat keputusan yang tepat untuk menjual atau menjual aset untuk memanfaatkan penurunan harga yang diantisipasi.
Contoh Pola Bearish Reversal
Beberapa pola grafik biasanya dikaitkan dengan bearish reversal:
Kepala dan Bahu: Pola ini terdiri dari tiga puncak: puncak yang lebih tinggi (head) di antara dua puncak yang lebih rendah (shoulders). Ketika harga turun di bawah garis leher (level support), pola ini menandakan bearish reversal.
Double Top: Pola ini terbentuk ketika harga mencapai titik tertinggi dua kali, dengan penurunan moderat di antara dua puncak. Penurunan di bawah level support di antara kedua puncak mengindikasikan bearish reversal.
Bintang Sore (Evening Star): Pola kandil ini terdiri dari tiga lilin: lilin bullish besar, lilin bertubuh kecil, dan lilin bearish besar. Pola ini menunjukkan transisi dari sentimen bullish ke bearish.
Contoh Bearish Reversal
Pertimbangkan sebuah saham yang telah naik dengan stabil namun mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Misalkan saham membentuk pola double top, mencapai puncak $150 dua kali tetapi gagal menembus di atasnya. Jika harga kemudian jatuh di bawah level support di $140, ini mengindikasikan bearish reversal. Sinyal ini menunjukkan bahwa tren naik telah berakhir, dan tren turun kemungkinan besar akan terjadi. Trader dapat memutuskan untuk menjual posisi mereka atau menjual saham untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan yang diantisipasi.
